Page Nav

HIDE

Gradient Skin

Gradient_Skin

Pages

Perbandingan Pendidikan Dan Profesi Pekerjaan Sosial di Indonesia dan Jerman

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Muhammadiyah Jakarta menjadi saksi bergabungnya ke-dua pakar pekerjaan sosial mel...

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Muhammadiyah Jakarta menjadi saksi bergabungnya ke-dua pakar pekerjaan sosial melalui Seminar Internasional bertajuk “Social Work Education and Profession in Indonesia and Germany”, tanggal 4 Maret 2019. Pakar pekerjaan sosial Indonesia dari Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Prof. Adi Fahrudin, Ph.D dan pakar pekerjaan sosial dari University of Applied Sciences (UAS) Landshut Jerman, Prof. Sigrid A. Bathke, memaparkan perkembangan dan perbandingan pendidikan dan profesi pekerjaan sosial di kedua negara.
Sebagai tamu dari Jerman, Prof. Sigrid memulai presentasinya dengan memperkenalkan negaranya yang memiliki 16 negara bagian, Bavarian adalah salah satu negara bagian di mana Landshut berada. Landshut yang terkenal dengan pusat kota bersejarah dengan banyak bangunan dari zaman gothic dan abad pertengahan ini memiliki sebuah Universitas of Applied Sciences yang memiliki 6 fakultas yaitu Business Administration, Electrical and Industrial Engineering, Computer Science, Mechanical Engineering, Interdisciplinary Studies dan Social Work (pekerjaan sosial). Peminat pekerjaan sosial di sini hanya sebesar 16 % dari keseluruhan mahasiswa yang belajar pada tahun 2017/2018 yang total berjumlah 5021 mahasiswa. Sedangkan fakultas favorit adalah Electrical and Industrial Engineering dengan jumlah 29% dari keseluruhan mahasiswa.  UAS Landshut adalah termasuk kampus terbaik di Jerman karena memiliki 119 profesor yang ahli di bidangnya.
Prof. Sigrid A Batkhe dari UAS Landshut yang memiliki spesialisasi pekerjaan sosial pada anak dan remaja memaparkan secara luas tentang perjalanan pendidikan pekerjaan sosial di negaranya. Pendidikan dan profesi pekerjaan sosial di Jerman berkembang sejak tahun 1900. Diawali dari Sekolah Pelatihan Vocational selama dua tahun, kemudian berkembang menjadi College pada tahun 1960 dan lalu transformasi menjadi University of Applied Sciences pada tahun 1970 hingga sekarang.
Di hadapan mahasiswa UMJ dan 12 mahasiswa UAS yang dibawanya, Prof. Sigrid menjelaskan latar belakang studi pekerjaan sosial (Social work) masuk dalam University of Applied Sciences atau ilmu terapan karena menurutnya bahwa pekerjaan sosial berorientasi praktek dan bekerja pada organisasi kesejahteraan sosial. Sedangkan jika universitas pengajaran sosial (Social Pedagogy University) lebih berorientasi kepada teori dan ilmu pengajaran (education science).
Pada kesempatan yang sama, Prof. Adi fahruddin menjelaskan system pendidikan tinggi di Indonesia yang terbagi menjadi dua tipe yaitu pendidikan akademik dan pendidikan profesi. Pendidikan akademik lebih menekankan kepada pengembangan ilmu pengetahuan sedangkan pendidikan profesi mempersiapkan mahasiswa dalam menerapkan keterampilan khusus dan lebih menekankan kepada kompetensi dan keterampilan bekerja.
Guru Besar FISIP UMJ tersebut menambahkan bahwa Pendidikan formal Pekerjaan sosial di Indonesia dimulai sejak tahun 1946 dengan nama Sekolah Pembimbing Kemasyarakatan di Solo, Jawa Tengah. Hal inilah yang menjadikan Indonesia sebagai negara satu-satunya yang menyiapkan pendidikan pekerjaan sosal dari level secondary school atau selevel dengan SMA sampai sekarang dengan transformasi nama menjadi Sekolah Menengah Kejuruan Jurusan Kesejahteraan Sosial. Pada tahun 1961, pendidikan pekerjaan sosial baru didirikan pertama kali di Fakultas Kesejahteraan Sosial UMJ dan diikuti oleh STKS Bandung pada tahun 1964. Sampai pada tahun 1981 baru 4 universitas termasuk di dalamnya UI dan Widuri. Saat ini terdapat 27 perguruan tinggi yang membuka jurusan pekerjaan sosial.
Penulis berbagai buku referensi pekerjaan sosial dan visiting professor di Malaysia dan Jepang tesebut mengemukakan bahwa tantangan pekerjaan sosial di Indonesia diantaranya adalah materi pengajaran yang minim menggunakan Bahasa Indonesia, blended curriculum, pengajaran dan praktek lapangan yang belum seimbang, serta payung hukum pekerja sosial yang belum disahkan.
Rangkaian acara seminar diawali kunjungan ke Daycare,  TK dan SD Labschool UMJ dengan tujuan untuk memperkenalkan sistem pelayanan sosial anak yang ada di Indonesia khususnya di Univeritas Muhammadiyah Jakarta. Acara ini diakhiri dengan forum interaksi antara mahasiswa UAS Landshut dan FISIP UMJ. (Rahma)